HAJI WADA
KOMPETENSI DASAR
Memahami
Masa Akhir Hayat Rasulluah
INDIKATOR PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
-
Menjelaskan
peristiwa haji wada’
-
Menyebutkan
isi khutbah haji wada’
-
Menjelaskan
dakwah Rasul dikalangan Raja-raja
-
Menceritakan
peristiwa wafatnya Rasulluah
-
Menyadari
bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian
-
Menunjukan
perilaku yang mencerminkan siakap meneladeni kehidupan Rasulluah
A .
Haji Wada’
Pada bulan Zul hijjah tahun ke 10
hijiriyah, Rasulluah bersama sekitar 100.000 umat Islam berkumpul dipandang
arafah untuk mengerjakan ibadah haji. Beberapa lama sesudah kembali dari ibadah
haji tersebut beliau wafat. Karena itu
dinamakan Hijjatuk Wada yang artinya haji perpisaha. Pada haji
perpisahan Rasulluah SAW menyembelih seekor unta sebagai korban yang
dibagi-bagi kepada umat islam. Pada haji Wada’ Rasulluah SAW memberi contoh
pada melaksanakan ibadah haji yang baik sesuai dengan perintah Allah SWT. Cara
yang disampaikan beliau berlaku sampai akhir zaman.
1 . Khutbah Nabi Pada Haji Wada’
Dihadapan sekitar 100.000 orang umat
islam yang menerjakan ibadah haji dipadang Arafah, Rasulluah SAW berkhutbah
yang terjemahannya sebagai berikut :
Wahai
manusia dengarkanlah perkataan ini ! aku tidak dapat memastikan apakah aku akan
bertemu dengan anda sekalian ditempat seperti ini. Wahai manusia ! sesungguhnya
darah kamu diharamkan menumpahkannya dan harta kamu diharamkan menggunggungnya,
kecuali karena ada sesuatu hak. Semua riba telah dibatalkan, kamu hanya berhak
atas uang pokok. Dengan demikian kamu tidak menganiaya dan tidak pula
teraniaya. Wahai manusia Tuhanmu hanya satu, dan asalmu juga satu. Semua
berasal dari tanah. Orang yang paling mulia diantara kami disisi Allah adalah
yang bertaqwa. Orang Arab tidak ada kelebihannya dari orangbukan arab. Dan
orang yang bukan dari Arab pun tidak ada kelebihannya dari orang Arab, kecuali
kerena taqwanya.
2 Wahyu
Terakhir
Pada haji Wada Allah SWT menurunkan wahyu-Nya terakhi kepada
Rasulluah SAW yaitu surat Al-Maidah ayat 3
Artinya: “Pada hari ini
telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu nikmat-Ku dan telah Ku ridhai Islam
untuk menjadi agama bagimu ( Al-Maidah
ayat 3 )
Ayat diatas adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada
Rasulluah SAW. Berarti firman-firman Allah SWT yang diturunkan guna menjadi
tuntunan hidup manusia telah sempurna. Wahyu terhimpun dalam kitab suci
Al-Quran terdiri dari 30 juz 114 surat 6666 ayat.
WAFATNYA NABI MUHAMMAD SAW
B. Kisah Wafat Nabi Muhammad SAW
Sekembalinya
dari mengerjakan haji wada’ Rasulluah SAW mempersiapakan pasukan yang akan
dikirim ke Syam guna menjaga keamanan dan keutuhan wilayah dari serangan
pasukan raja Romawi Timur. Sebagai pimpinan pasukan tersebut oleh rasulluah SAW
dipercayakan kepada seorang pemuda berumur 17 tahun bernama Usamah.
Dalam
kesibukan mengatur persiapan pengiriman pasukan tersebut beliau Rasulluah SAW
jatuh sakit demam. Karena sakitnya demam yang dirasakan agak berat, sampai
beliau berhalangan mengimami. Umat Islam melakukan sholat sebagaimana biasanya.
Belia menunjuk Abu Bakar Siddiq sebagai imam sholat.
Umat islam berkumpul di masjid
diliputi kecemasan karena penyakit Rasulluah. Pada sakitnya Rasulluah SAW pada
hari ke 14 sakitnya, kesehatan beliau membaik beliau pun pergi ke masjid
melaksanakan sholat. Pada kesempatan itu Rasulluah SAW duduk diatas mimbar
masjid dan berkhutbah.
Wahai manusia ! saya mendengar bahwa
kamu sekalian cemas kalau-kalau Nabimu meninggal. Pernakah ada seseorang nabi
yang hidup selama-lamanya ? kalau ada, maka aku pun akan hidup selama-lamanya.
Saya akan menumui Tuhan dan kamu pun akan menyusulku.
Beberapa hari kemudian penyakit
Rasulluah SAW bertambah dan mencapai puncaknya. Pada hari senin tanggal 12
Rabi’ul Awwal tahun 11 hijiriyah, bertepatan 8juni 623 M beliau pulang
kerahmatullah dalam usia 62 tahun.
Setelah Abu Bakar mengetahui bahwa Rasulluah SAW wafat. Dia
segera keruma Aisyah. Didapatinya jenazah Rasulluah telah terbujur. Abu Bakar
membuka kain penutup muka beliau kemudian diciumnya seraya berkata :
Alangkah muliyanya engkau diwaktu
hidupmu dan alangkah baiknya engkau dikala hatimu gundah. Seandainya engkau
tidak melarang aku menangis, maka aku akan mencurahkan air maa atas
kepergianmu.
Abu Bakar segera menemui orang banyak
yang sedang berkerumun untuk menghilangkan kecemasan dan kebingungan yang
menimpa mereka. Abu Bakar berpidato dihadapan mereka
Wahai manusia ! barang siapa yang
memuja Muhammad telah wafat. Tetapi barang siapa yang memuja Allah SWT.
Ketahuilah Allah SWT hidup selama=lamanya.
Mendengar pidato Abu Bakar tersebut,
maka umat islam menjadi tenang kembali. Rasulluah kemudian disembayangkan oleh
umat islam yang datang berduyun-duyun. Kemudian beliau dimakamkan dikamar
beliau sendiri dirumah istri beliau
Aisyah. Sekarang makam Rasulluah SAW tersebut telah masuk dan berada
dalam rangan masjid Nabawi di Madinah.
C . Rumah Tangga Rasulluah SAW
Sewaktu Rasulluah SAW diangkat menjadi
Rasul utusan Allah SWT, dalam usia 40 tahun, beliau telah berumah tangga dengan
Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita bangsawan dan hartawan. Perkawinan
Rasulluah SAW dengan Khodijah melahirkan 2 orang putra dan 2 orang putri.
Selama 24 tahun Rasulluah SAW hidup berumah tangga dengan Khadijah diliputi
suasanan kasih sayang dan bahagia. Rumah tangga beliau aman tentram diliputi
kedamaian.
Khadijah sebagai istri telah mencurahkan segala rasa kasih
sayang dan kesetiaan terhadap Rasulluah SAW, dan Rasulluah SAW pun telah
memberikan kebahagiaan sebesar-besarnya kepada istrinya. Khadijah telah
mendampingi Rasulluah SAW telah memanfaatkan hidupnya untuk berjuang guna
keselamatang dan kebahagian umat manusia lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Semoga sholawat dan kesejahteraan senantiasa dicurahkan Allah SWT kepada beliau